download file di sini
PENYAKIT
MENURUN
Sifat-sifat
manusia diturunkan pada keturunannya mengikuti pola pewarisan sifat tertentu.
Sifat yang diturunkan ada yang merugikan dan ada yang tidak merugikan (normal).
Sifat menurun yang akan dibahas adalah cacat dan penyakit bawaan.
Fenomena
kelainan fisik berupa cacat atau penyakit bawaan pada manusia semakin lama
semakin banyak dijumpai. Penyakit ini bukan disebabkan infeksi kuman penyakit,
melainkan diwarisi dari orang tua melalui gen. Penyakit genetis ini tidak
menular, dan dapat diusahakan agar terhindar.
Pada umumnya,
penyakit genetis dibawa oleh gen yang bersifat resesif. Jadi, gen akan muncul
sebagai suatu penyakit atau cacat jika dalam keadaan resesif homozigot. Untuk keadaan gen yang
heterozigot, individu yang bersangkutan tidak manampakkan kelainan atau
penyakit. Individu yang demikian dikatakan sebagai pembawa sifat (carrier).
Individu yang bersifat carrier walaupun menampakkan fenotipe normal, dapat
mewariskan sifat yang negatif kepada generasi selanjutnya.
Cacat kelainan bawaan
dapat diturunkan lewat kromosom kelamin atau kromosom tubuh. Cacat bawaan yang
tertaut kromosom tubuh ada yang bersifat resesif dan ada yang bersifat dominan.
Yang bersifat resesif meliputi albino, botak, sistis fibrosis, fenilketonuria,
Tay-Sachs, skizofrenia, anemia sel sabit, dan talasemia. Yang bersifat dominan
meliputi kelainan sindaktili, polidaktili, brakidaktili, hipertensi, dan
Huntington. Cacat
bawaan yang tertaut kromosom kelamin biasanya bersifat resesif. Contohnya buta
warna dan hemofilia.
Cacat
dan penyakit menurun pada manusia mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1.
Pada umumnya
tidak dapat disembuhkan
2.
Dikendalikan
oleh gen, sehingga tidak menular
3.
Biasanya akan
muncul dalam keadaan homozigot resesif
4.
Individu dalam
keadaan heterozigot pada umumnya tidak mengalami kelainan tetapi bersifat
carrier
5.
Dapat diusahakan
agar terhindar.
Cacat dan penyakit menurun pada manusia dibedakan
menjadi 2 macam ;
A. Kelainan yang terpaut pada kromosom tubuh (autosom)
1. Albino
Penderita
albino ditandai dengan proses pigmentasi yang tidak normal pada kulit dan
bagian tubuh yang lain. Penderita albino mudah silau, karena matanya sangat
peka terhadap sinar yang memiliki intensitas tinggi, seperti sinar matahari.
Selain itu, penderita albino juga memiliki kelemahan pada jaringan saraf mata
dibandingkan dengan orang normal untuk memfokuskan sinar. Kemampuan memfokuskan
sinar ke dalam bola mata kurang lebih 60%. Mata juga tampak kemerahan karena
pembuluh darah tampak jelas.
Penderita
albino yang hidup di daerah beriklim dingin tidak terlalu bermasalah, tetapi
jika hidup di daerah beriklim tropis sangat mungkin terkena kelainan kulit yang
berbahaya. Di samping keadaan fisik yang mengganggu, penderita albino juga
mengalami beban mental dalam kehidupannya sehari-hari.
Jika
orang tua merupakan penderita albino, maka dapat dipastikan akan melahirkan
anak-anak yang albino. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan kedua orang tua
yang fenotipenya normal melahirkan anak albino. Kasus demikian dapat terjadi
jika kedua orang tua tersebut memiliki genotipe heterozigot (carrier). Orang
tua yang membawa sifat albino, kemungkinan 25% menghasilkan keturunan (F1) yang
penderita albino. Bagaimana hal ini dapat terjadi??
Perhatikan
diagram persilangan berikut.
Jika
gen P = normal
p = albino
P :
Pp >< Pp
Gamet : P dan p P dan p
F1 : PP, Pp,Pp dan pp
Normal (75%) dan albino (25%)
Penderita
albino juga dapat dilahirkan oleh orang tua yang satu normal dan yang lainnya
mederita albino:
P :
Pp pp
(normal) >< (albino)
Gamet : P dan p p
F1 : Pp dan pp
Normal (50%) dan albino (50%)
Untuk
mengetahui apakah seseorang normal atau normal pembawa sifat albino, secara
fisik memanglah tidak mudah. Satu-satunya jalan adalah dengan menggunakan peta
silsilah.
2. Diabetes Melitus
Dabetets
mellitus atau penyakit kencing manis, diketahui sebagai suatu penyakit yang
disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme
karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut
disebabkan kurangnya produksi hormon insulin, yang dipeilukan dalam proses
pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak.
Diabetes
melitus diturunkan oleh ibu kepada anaknya, jadi bukan oleh ayah kepada anaknya yang dikendalikan oleh homozigot resesif.
DM biasanya menyerang pada usia lanjut (>40 thn), tapi dapat pula timbul
pada usia dini. Pada dasarnya, anak yang lahir dari Ibu yang mengidap DM, maka
ia mempunyai bakat DM. Namun, bakat DM bisa tidak muncul bila kita melakukan
pencegahan dini (seperti olahraga teratur, mengkonsumsi serat yang cukup,
mengurangi konsumsi lemak dan gula, dll). Orang yang normal (tidak memiliki
bakat DM), tapi memiliki pola hidup yang tidak sehat, rentan terserang penyakit
DM ini (seperti banyak makan gula dan lemak, tidak pernah olahraga, kegemukan,
dll). Jadi yang penting adalah menjaga pola hidup kita.
Perhatikan
diagram persilangan berikut.
Jika
gen M = normal
m = Diabetes Melitus
P :
Mn >< Mn
Gamet : M
dan n M
dan n
F1 : MM,
Mn,Mn dan nn
Normal (75%) dan DM
(25%)
Penderita
DM juga dapat dilahirkan
oleh orang tua yang satu normal dan yang lainnya menderita DM, disini orang tua yang menderita DM adalah seorang
ibu:
P :
Mn nn
(normal) >< (DM)
Gamet : M dan n n
F1 : Mn
dan nn
Normal (50%) dan DM (50%)
3.
Gangguan Mental
Gangguan mental disebabkan karena gangguan saraf. Penyakit ini
disebabkan kadar asam fenil piruvat dalam darah terlalu tinggi. Kelainan mental
ini dikendalikan oleh gen yang mengatur pembentukan protein enzim. Penderita
memiliki pasangan alel gen-gen relatif homozigot yang diwariskan
oleh kedua orang tua heterozigot yang penampakannya normal.
4. Anemia
Sel Sabit (sickle cell anemia)
Yaitu penyakit kurang darah yang parah karena sel
darah merah berbentuk bulan sabit sehingga kemampuan darah untuk mengikat dan
mengangkut oksigen berkurang. Penyakit ini ditemukan di afrika Tengah yang
dilanda malaria pada tahun 1940 oleh Linus Pauling.
Kelainan
ini disebabkan oleh gen homozigot dominan.
Genotipe
|
Fenotipe
|
Keterangan
|
SS
|
Anemia
sel sabit
|
Mati
sebelum dewasa
|
Ss
|
Carrier
anemia sel sabit
|
Tidak
menderita anemia
|
ss
|
Normal
|
Sehat
|
Pada
penderita anemia sel sabit ini, Hb S (Hemoglobin Sickle Cell) mengendap pada
daerah tertentu di eritrosit, sehingga eritrosit bentuknya seperti bulan sabit
dan afinitas terhadap oksigen rendah.
Perhatikan persilangan berikut
P : Ss >< Ss
Gamet: S
dan s S
dan s
F1 : SS,
Ss, Ss, ss
Normal (25%) dan Anemia sel sabit (25%) dan carrier (50%)
5. Alcaptonuria
Merupakan kelainan yang disebabkan gen homozigot
resesif. Pada penderita ini air kencinh menjadi hitam atau coklat karena tidak
memiliki enzim yang dapat mengubah alkapton menjadi aseto-asetat.
6.
Cystinuria
Yaitu terjadinya penumpukan asam amino
sistein yang sulit larut , sehingga menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan C dalam keadaan homozigot dominan (CC),
orang yang bergenotip Cc dan cc normal.
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras
seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan
nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
Batu
di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang
menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus
renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri
kolik yang hebat). Gejalanya adalah mual dan muntah, perut menggelembung,
demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin
menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.
7.
Galaktosemia
Kelainan metabolism pada bayi yang disebabkan oleh gen
homozigot resesif (gsgs). Penyakit ini berakibat tidak dapat mengubah galaktosa
pada ASI menjadi glukosa.
8.
Kebotakan
Botak adalah seseorang yang tidak memiliki rambut lagi di kepalanya. Seringkali dalam bahasa Indonesia, kata "botak" dibedakan dengan kata
"gundul". Seseorang yang gundul, rambutnya biasanya dipangkas secara
sengaja, sedangkan yang rambutnya botak tidak.
Walau kebotakan
dianggap biasa pada kaum lelaki, ternyata hal itu juga dipicu oleh keturunan.
Ada gen yang diturunkan oleh salah satu pihak orangtua atau keduanya yang
menyebabkan si anak juga menderita kebotakan. Ada juga orang yang menderita
kebotakan permanen yang pastinya juga disebabkan oleh satu jenis gen yang
disebut alopecia androgenetika. Bentuk rambut sama sekali tidak mempengaruhi
timbulnya alopecia androgenetika. Pengobatannya harus secara medis, tidak ada
pengobatan alternatif.
Alopecia
Androgenika terjadi pada pria di akhir usia 20-an tahun atau awal umur 30-an
tahun. Rambut akan rontok secara bertahap dimulai dari bagian puncak kepala dan
depan. Garis rambut menjadi mundur dan dahi menjadi terlihat lebih lebar.
Puncak kepala menjadi botak.
9. Brakidaktili,
sindaktili, dan polidaktili
Cacat
ini menyerang jari kaki dan tangan. Brakidaktili adalah cacat yang menyebabkan
jari-jari menjadi pendek.
Kelainan ini bergenotip Bb,individu bergenotip BB
bersifat letal dan genotip bb bersifat normal. sedangkan Sindaktili adalah cacat
yang menyebabkan jari-jari tangan atau kaki saling berlekatan dengan fenotip Ss.
Polidaktili adalah cacat yang menyebabkan jumlah jari lebih dari lima dengan individu normal berfenotip pp.
10. Cystic fibrosis
Apabila seorang ibu berfenotip heterozigot dan bapak
homozigot dominan, maka kelainannya homozigot resesif (cfcf). Penyakit ini
ditandai dengan kelainan dalam metabolism protein yang barakibat pada rusaknya
organ pancreas dan paru-paru
Gejala penyakit menurun ini adalah nafsu makan bertambah,
saluran pancreas tersumbat oleh lender sehingga mengganggu aliran enzim yang
dibutuhkan dalam pencernaan makanan, penderita juga mengalami kesulitan
bernafas.
11. Phenil ketonuria (PKU)
Terjadi pada homozigot resesif, karena tidak memiliki
enzim yang diperlukan untuk mengubah asam amino fenilalanin menjadi asam amino
tirosin. Fenilalanin tertimbun dalam jaringan dan menyebabkan perkembangan
mental yang lambat. Konsentrasi fenilalanin yang berlebihan dalam darah akan
mengganggu perkembangan dan aktivitas otak.
Gejala-gejalanya ialah perkembangan intelegensi lambat,
pigmentasi kulit tidak normal (pucat), cenderung terserang penyakit ayan,
reaksi reflek yang lamban, rambut tidak normal, biasanya tidak berumur panjang,
dan didukung keberadaannya dalam rumah sakit jiwa.
12. Tay –sachs
Dibawa oleh homozigot resesif (tt). Penderita ini,
otaknya mengandung suatu glikolipid yang komplek yang disebut gangliosida dalam
kadar yang tinggi (abnormal). Tidak adanya enzim heksosa-aminidase A untuk
merombak gangliosida, sehingga gangliosida terdapat di otak.
Ciri-ciri Tay-Sachs adalah lambatnya perkembangan mental,
kelumpuhan, gila, kebutaan, penderita biasanya mati pada waktu bayi atau hanya
bertahan pada usia sekitar 4 tahun, dan gangguan intelegensi serta saraf.
13. Penyakit hemoglobin lepore
Merupakan kelainan yang terjadi pada hemoglobin yang
timbul sebagai hasil pindah silang sebagai hasil pindah silang yang tidak sama
antara gen-gen yang menentukan sintesis ratai dan rantai delta. Dalam keadaan
heterozigot (Ll) menderita anemia ringan (lepore), homozigot dominan (LL) maka
normal dan keadaan homozigot resesif (ll) menderita anemia hebat dan bersifat
letal.
14. Talasemia
Penyakit ini banyak ditemukan di Spanyol, Italia, dan
Yunani. Talasemia dibagi mejadi 2 macam yaitu
a. Talasemia mayor, merupakan penderita anemia yang
sangat parah dan dapat menyebabkan kematian waktu bayi, bergenotip (ThTh)
berfenotip homozigot dominan.
b. Talasemia minor, merupakan penderita anemia yang tidak
parah, bergenotip heterozogot (Thth). Sedangkan genotif (thth) bersifat normal.
Perhatikan diagram
persilangan berikut.
P : Thth >< Thth
Gamet: Th dan th Th
dan th
F1 : ThTh,
Thth, Thth,thth
Normal (25%) dan Anemia (25%) dan carrier (50%)
B. Kelainan yang terpaut pada kromosom seks ( gonosom)
Kelainan Yang Terpaut Pada Kromosom X
1.
Hemofilia
Hemofilia
adalah sifat ketidakmampuan darah untuk membeku. Apabila penderita hemofilia
terluka dan terjadi pendarahan, darah sukar membeku sehingga penderita
kehilangan banyak darah dan dapat berakibat fatal. Seperti juga buta warna,
hemofilia tergolong penyakit menurun tang tertaut kromosom kelamin (sex
linkage).
Mortalitas
penderita hemofilia tergolong tinggi, terutama pada anak-anak. Apabila seorang
pria penderita hemofilia bertahan hidup dan selamat hingga perkawinan, maka dia
akan menurunkan anak wanita yang normal namun membawa sifat hemofilia.
Kemudian, anak-anak wanita keturunannya ini akan menurunkan hemofilia kepada
sebagian anak laki-lakinya, sehingga sebagian anak laki-lakinya ada yang
menderita hemofilia.
Hemofilia
merupakan sifat resesif yang tertaut kromosom seks. Pada keadaan homozigot (
) menyebabkan kematian (letal). Wanita
hemofilia (
dilahirkan oleh ibu normal yang carrier dan
suami hemofilia.
Penyakit
hemofilia ada dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Hemofilia
A, yaitu penderita tidak memiliki faktor pembeku darah yang disebut FAH (faktor
antihemofilia).
b. Hemofilia
B, yaitu penderita tidak memiliki faktor KPT (Komponen Plasma Tromboplastin).
Penyakit ini pertama kali dijumpai di Inggris, saat Inggris di bom oleh Jerman
pada Perang Dunia II. Ketika itu, seorang anak laki-laki bernama Christmas
terluka dan mengalami pendarahan hebat. Diagnosis dokter menyatakan bahwa anak
itu menderita hemofilia tetapi berbeda dengan hemofilia yang biasa dijumpai.
Kemudian, penyakit tersebut dinamakan hemofilia B / penyakit Christmas.
Untuk
memperjelas penurunan penyakit hemofilia, dapat mengamati tabel berikut:
Genotif
dan Fenotif Hemofilia pada laki-laki dan perempuan
Genotif
|
Fenotif
|
Keterangan
|
XHXH
|
Wanita Normal
|
-
|
XHXh
|
Wanita Pembawa Karrier
|
-
|
XhXh
|
Wanita Hemofilia
|
Bersifat letal, meninggal sebelum dewasa
|
XHY
|
Pria Normal
|
-
|
XhY
|
Pria Hemofilia
|
-
|
Apabila seorang wanita
normal (carrier) menikah dengan laki-laki normal, maka:
P :
XHXh
><
XHY
Gamet : XH dan Xh XH dan Y
F1 : XHXH,
XHY, XHXh, XhY
XHXH (wanita normal), XHY
(Pria Normal), XHXh (Wanita Normal), XhY (Pria Hemofilia)
Sehingga, presentase pria
hemophilia adalah 25%, dan presentase anak perempuan normal adalah 50%.
2.
Buta Warna
Buta warna merupakan kelainan
genetik atau bawaan yang diturunkan
dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebaut sex linked,
karena kelainan ini dibawa oleh kromosom
X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang
membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita
terdapat istilah 'pembawa sifat' hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang
membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak
mengalami kelalinan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi
wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada
anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka
seorang wanita tersebut menderita buta warna.
Buta
warna dapat kita tes dengan tes Ishihara, dimana lingkaran - lingkaran berwarna
yang beberapa diantaranya dirancang agar ada tulisan tertentu yang hanya dapat
dilihat atau tidak dapat dilihat oleh penderita buta warna.
Untuk lebih jelas dapat mengamati tabel pewarisan buta
warna pada manusia.
Pewarisan pada ♂ dan ♀
|
♂ Normal
|
♂ cb
|
|||
X
|
Y
|
Xcb
|
Y
|
||
♀ Normal
|
X
|
XX
|
XY
|
XcbX
|
XY
|
X
|
XX
|
XY
|
XcbX
|
XY
|
|
♀ Carrier
|
Xcb
|
XcbX
|
XcbY
|
XcbXcb
|
XcbY
|
X
|
XX
|
XY
|
XcbX
|
XY
|
|
♀ cb
|
Xcb
|
XcbX
|
XcbY
|
XcbXcb
|
XcbY
|
Xcb
|
XcbX
|
XcbY
|
XcbXcb
|
XcbY
|
Keterangan :
Genotif XX : menunjukkan wanita normal
Genotif XcbX : menunjukkan wanita carrier buta warna
Genotif XcbXcb : menunjukkan
wanita buta warna
Genotif XY : menunjukkan laki-laki normal
Genotif XcbY : menunjukkan laki-laki buta
warna.
3.
Penyakit pada
gigi
Penyakit yang
menyerang gigi dapat pula karena keturunan seperti Anodotin merupakan kelainan yang terpaut pada kromosom seks X dan
dikendalikan oleh gen resesif. Nama lain dari anodotin adalah ombong sehingga
anak penderita tidak memiliki gigi. Amola
merupakan penyakit yang dikendalikan oleh gen resesif. Nama lain Amola
adalah gigi tidak bergeraham. Dan gigi tidak beremail dengan gen
pengendali dominan.
Kelainan Yang Terpaut Pada Kromosom Y
Beberapa
penyakit yang terpaut pada kromosom Y adalah penyakit hekstekgrafior (rambut
seperti landak) dengan gen pengendali resesif (XYhg). Adapula
webbedtoes yaitu antar jari penderita terdapat selaput ) dikendalikan oleh gen
resesif pula yaitu XYwt. terdapat pula Hipertrikosis yaitu
terdapatnya rambut pada daun telinga, yang dikendalikan oleh gen resesif (XYht).
C. Kelainan Pada Jumlah Kromosom
Jumlah kromosom
manusia adalah 46 kromosom, yang sering disimbolkan dengan 22AA + xy atau 44A + xy atau 46xy. Yang
artinya terdiri dari 22 pasang autosom dan sepasang gonosom atau 44 autosom dan
sepasang gonosom. Ada kelainan dalam jumlah kromosom baik bertambahnya kromosom
maupun berkurangnya kromosom pada manusia, yang sering dikenal dengan sindrom.
1. Sindroma
Turner ditemukan oleh H.H. Turner tahun 1965.
Individu ini memiliki 22 pasang autosom ditambah satu
X sehingga tergolong monosomi (2n-1). Fenotifnya adalah wanita dengan
perkembangan seks yang terhambat, steril, tubuh pendek, payudara tidak tumbuh
selayaknya, tidak haid, jaringan jantung tidak normal, dan pendengaran tidak
sempurna.
2. Sindroma
Klinefelter ditemukan oleh
klinefelter tahun 1942.
Memiliki 22 pasang autosom ditambah kromosom seks XXY
sehingga genotipnya 22AA + XXY yang berasal dari gamet gagal berpisah antara
(22A+ XY) dan gamet normal (22A + X). Sehingga sindrom ini memiliki 22 pasang
autosom ditambah XXXY namun jarang
terjadi. Dengan kata lain, sindrom ini keleihan kromosom X yang diderita oleh
pria.
Tumbuh payudara, pertumbuhan
rambut kurang, lengan dan kaki ekstrim panjang sehingga seluruh tubuh tampak
tinggi, suara tinggi seperti wanita, testis kecil, alat genitalia tampak normal
tapi spermatozoa biasanya tidak dibentuk.
3. Sindrom Jacobs ditemukan oleh P.A Jacobs tahun 1965.
Penderita dengan sindrom ini memiliki 47 kromosom
mendapat tambahan pada sebuah kromosom seks Y), diderita oleh pria. Ukuran
tubuh ekstrim tinggi, intelegensinya mempunyai IQ antara 80-118, dan bersifat
agresif.
4. Sindroma Down ditemukan oleh P.A Jacobs tahun 1866
Tubuh pendek dan puntung, lengan atau kaki bengkok,
kepala lebar, wajah membulat, mulut selalu terbuka, ujung lidah besar, hidung
lebar dan datar, kedua lubang hidung terpisah lebar, jarak kelopak mata lebar,
kelopak mata mempunyai lipatan epikantus sehingga mirip dengan orang oriental,
iris mata kadang berbintik, IQ rendah antar 25-75, mempunyai kelainan jantung
dan tidak resisten terhadap penyakit. Penderita
ini mempunyai satu buah kromosom pada kromosom normal, yaitu 21. Sehingga
jumlah kromosomnya ditulis 2n+1.
Dari sudut sitologi sindrom ini dibagi 2 yaitu:
a.
Sindroma Down
Triplo 21 atau Trisomi 21, sehingga penderita memiliki 47 kromosom. Penderita
laki-laki 47,XY, +21 sedangkan penderita perempuan 47,XX, +21. Diperkirakan
92,5% dari semua kasus sindroma Down tergolong dalam tipe ini.
b.
Sindroma Down
Translokasi, translokasi adalah peristiwa terjadinya perubahan struktur
kromosom, karena potongan kromosom bersambung dengan potongan kromosom lainnya
yang bukan homolognya.
5. Sindroma
Edwards
Sindroma yang menempatkan
kromosom nomor, dapat juga penambahan pada kromosom kelamin, misalnya 22AA +
XXX (wanita) atau 22AA + XYY (pria). Dengan kata lain, Sindroma
Edwards, bagi
penderita mempunyai 47 kromosom, dimana kromosom tambahan menjadi kromosom
ketiga pada pasangan kromosom 18. Tambahan kromosom inilah yang menimbulkan
berbagai gangguan pada penderita.
Memiliki banyak
bentuk kelainan yaitu telinga rendah, rahang bawah rendah, mulut kecil, tuna
mental, ginjal dobel dan tulang dada pendek.
6. Pria
XYY
Pria XYY pada
umumnya lebih agresif dibanding laki-laki normal dan suka berbuat jahat dan
melanggar norma. Pria ini memiliki 2 kromosom Y kejadian ini berlangsung saat
ayahnya membentuk spermatozoa, dan sperma ini membuahi sel telur (membawa X)
maka terjadilah zigot yang kemudian berkembang menjadi anak laki-laki XYY
(47,XYY).
Kegagalan membuahan
zigot juga dapat menyebabkan seorang pria
memiliki sifat seperti perempuan dan sebaliknya. Pria yang kromosomnya
XY mendapat tambahan X dari ibu akan mempunyai sifat perempuan. Begitu pula
wanita yang memiliki kromosom XX apabila kesalahan pembuahan menyebabkan
menerima tambahan kromosom Y maka anak perempuan akan cenderung memiliki sifat
pria.
DAFTAR PUSTAKA
D.
A. Pratiwi, dkk
. 2007.
BIOLOGI Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Najamudin,
dkk. 2006. BIOLOGI Untuk SMA Semester 1. Surakarta: CV GRAHADI
2 komentar:
terjumpa info ni, pasal diabetes… sharing is caring :) - Video/Gambar Potong Kaki Kerana Diabetes
sundul77.com Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya
sundul77.com Adalah Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya, Game Slot Mesin, Agen Sbobet, Agen Ibcbet, Agen Mansion88 sundul77 Merupakan Salah Satu Bandar Bola, Bandar Casino, Poker Online Terpercaya IDNSPORT. Kelebihan Bandar Bola Terbesar www.sundul77.com Desain Website Menarik, Live Casino Online 24 Jam Non-Stop Bersama Dealer Eropa & Dealer Asia..
Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya, Game Slot Mesin, Agen Sbobet, Agen Ibcbet, Agen Mansion88
Bolagaming mempunyai tim berpengalaman dalam melayani setiap member yang bergabung di situs judi taruhan bola terbaik ini. Kami menyediakan customer service online 24 jam yang akan menemani anda dan membantu memberikan arahan kepada anda agar mudah saat melakukan pendaftaran. Anda bisa memilih jenis permainan judi taruhan online apa saja sesuai keinginan anda.
Ayo Bergabung Bersama Situs Judi Taruan Bola Terlengkap Bolagaming
situs agen bola terbaik,judi casino online,poker uang asli,poker uang asli,agen ibcbet
Posting Komentar