download file di sini
Hukum
Ohm
![](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.jpg)
Pada tahun 1826, seorang ahli fisika
berkebangsaan Jerman bernama George
Simon Ohm (1782-1854) berhasil memperoleh temuan penting. Beliau
mendapatkan hubungan nyata antara kuat arus listrik dan beda potensial
(tegangan) listrik. Menurutnya kuat arus yang mengalir dalam suatu
penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung. Gb. George Simon Ohm penghantar
itu, asal suhu penghantar itu tetap. Pernyataan itu dikenal
dengan hukum Ohm.
Secara
matematis hokum Ohm ditulis sebagai berikut :
Keterangan :
![Text Box: V = I . R](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image003.gif)
I
= kuat arus, satuan ampere (Ampere)
R
= hambatan (resistor), satuan ohm (Ω)
Melalui percobaan yang dilakukan
untuk mengetahui hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan listrik,
ternyata bahwa :
1.
Bila dialirkan arus listrik melalui suatu kawat penghantar tertentu :
*
diberikan tegangan yang besar, maka kuat arusnya besar
*
diberikan tegangan yang kecil, maka kuat arusnya kecil
2.
Bila percobaan dilakukan dengan suatu tegangan tertentu :
*
dipergunakan kawat penghantar yang tahanannya kecil (kawat berpenampang besar),
maka kuat arusnya besar.
*
dipergunakan kawat penghantar yang tahanannya besar (kawat bernampang kecil)
maka kuat arusnya kecil. Rumusan hasil percobaan tersebut adalah :
Dalam
bentuk rumus dituliskan :
Kuat
arus listrik yang mengalir dalam penghantar berbanding lurus dengan tegangannya
dan berbanding terbalik dengan tahanannya.
Maka
dapat diturunkan rumusnya menjadi:
![Text Box: I = V/R](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image006.gif)
![Text Box: R = V/I](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image009.gif)
Dalam
SI, satuan beda potensil atau tegangan listrik (V) adalah volt dan kuat arus
(I) adalah ampere. Sesuai dengan persamaan di atas, satuan SI untuk hambatan
adalah volt per ampere (
),
dan diberi nama ohm (Ω) = 1 volt per ampere (
).
![](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image011.gif)
![](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image011.gif)
![](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image013.jpg)
gb. Multitester.
![](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image015.gif)
Gb.
Simbol resistor
Pengetahuan hukum Ohm sangat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam suatu alat listrik hanya
tertulis spesifikasi tentang hambatan dan kuat arus yang dipersyaratkan, kita
dapat menentukan tegangan yang tepat untuk alat listrik tersebut.
Penerapan Hukum Ohm
1. Menghitung
Resistor Seri
![Rangkaian Resistor Seri](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image017.jpg)
Gb. Rangkaian Resistor Seri
2. Menghitung
Resistor Paralel
Pada rangkaian beberapa resistor
yang disusun secara paralel, perhitungan nilai resistor totalnya mengacu
pada pengertian bahwa besar kuat arus yang masuk
ke percabangan sama dengan
besar kuat arus yang
keluar dari percabangan (I in = I out). Dengan mengacu pada
perhitungan Hukum Ohm maka dapat diperoleh rumus sebagai berikut.
Gb. Rangkaian Resistor Paralel
3. Menghitung
Kapasitor Seri
Pada rangkaian kapasitor yang
disusun seri maka nilai kapasitor totalnya diperoleh dengan perhitungan
berikut.
Gb. Rangkaian Kapasitor Seri
4. Menghitung
Kapasitor Paralel
Pada rangkaian beberapa
kapasitor yang disusun secara paralel maka nilai kapasitor totalnya adalah
penjumlahan dari semua nilai kapasitor yang disusun paralel tersebut.
Gb. Rangkaian Kapasitor Paralel
DAFTAR
PUSTAKA
Tim
Penyusun PR Fisika 3. 2002-2003. Fisika
Untuk Kelas 3 SLTP. Klaten. Intan Pariwara.
download file di sini
0 komentar:
Posting Komentar