Rabu, 06 Juni 2012

Hukum Ohm


download file di sini

Hukum Ohm
C
            Pada tahun 1826, seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman bernama George Simon Ohm (1782-1854) berhasil memperoleh temuan penting. Beliau mendapatkan hubungan nyata antara kuat arus listrik dan beda potensial (tegangan) listrik. Menurutnya  kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung.        Gb. George Simon Ohm      penghantar itu, asal suhu penghantar itu tetap. Pernyataan itu dikenal dengan hukum Ohm.
Secara matematis hokum Ohm ditulis sebagai berikut :
                                                            Keterangan :
Text Box: V = I . R                                                            V = beda potensial, satuan volt (Volt)
                                                            I = kuat arus, satuan ampere (Ampere)
                                                            R = hambatan (resistor), satuan ohm (Ω)
            Melalui percobaan yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan listrik, ternyata bahwa :
1. Bila dialirkan arus listrik melalui suatu kawat penghantar tertentu :
* diberikan tegangan yang besar, maka kuat arusnya besar
* diberikan tegangan yang kecil, maka kuat arusnya kecil
2. Bila percobaan dilakukan dengan suatu tegangan tertentu :
* dipergunakan kawat penghantar yang tahanannya kecil (kawat berpenampang besar), maka kuat arusnya besar.
* dipergunakan kawat penghantar yang tahanannya besar (kawat bernampang kecil) maka kuat arusnya kecil. Rumusan hasil percobaan tersebut adalah :
Dalam bentuk rumus dituliskan :
            Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar berbanding lurus dengan tegangannya dan berbanding terbalik dengan tahanannya.
Maka dapat diturunkan rumusnya menjadi:
Text Box: I = V/R                                               

Text Box: R = V/IDengan demikian, hambatan dapat kita definisikan sebagai hasil bagi beda potensial antar ujung-ujung penghantar itu dengan kuat arus yang mengalir didalamnya.

           
Dalam SI, satuan beda potensil atau tegangan listrik (V) adalah volt dan kuat arus (I) adalah ampere. Sesuai dengan persamaan di atas, satuan SI untuk hambatan adalah volt per ampere (), dan diberi nama ohm (Ω) = 1 volt per ampere ().
          Besar nilai hambatan dapat ditentukan dengan alat ohmmeter atau multimeter (multitester). Multitester selain digunakan untuk mengukur hambatan suatu penghantar, dapat juga digunakan untuk mengukur beda potensial (tegangan) dan kuat arus. Besarnya nilai hambatan juga dapat diketahui melalui perhitungan, yaitu dengan menggunakan hukum Ohm.
   gb. Multitester.    
            Setiap penghantar, sumber tegangan, dan alat-alat listrik memiliki atau menimbulkan hambatan. Adanya hambatan dapat menimbulkan kerugian yaitu hilangnya sebagian energi. Namun, dilain pihak hambatan juga diperlukan. Hambatan atau resistor banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat elektronika. Dalam skema listrik hambatan disimbolkan dengan garis bergerigi.
                Gb. Simbol resistor
            Pengetahuan hukum Ohm sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam suatu alat listrik hanya tertulis spesifikasi tentang hambatan dan kuat arus yang dipersyaratkan, kita dapat menentukan tegangan yang tepat untuk alat listrik tersebut.
Penerapan Hukum Ohm
1.      Menghitung Resistor Seri
Rangkaian Resistor SeriPada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh nilai resistor totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut. Hal ini mengacu pada pengertian bahwa nilai kuat arus disemua titik pada rangkaian seri selalu sama.




Gb. Rangkaian Resistor Seri

2.      Menghitung Resistor Paralel
Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun secara paralel, perhitungan  nilai resistor totalnya mengacu pada  pengertian bahwa besar kuat arus yang masuk ke percabangan sama dengan besar kuat arus yang keluar dari percabangan (I in = I out). Dengan mengacu pada perhitungan Hukum Ohm maka dapat diperoleh rumus sebagai berikut.
Rangkaian Resistor Paralel
Gb. Rangkaian Resistor Paralel
3.      Menghitung Kapasitor Seri
Pada rangkaian kapasitor yang disusun seri maka nilai kapasitor totalnya diperoleh dengan perhitungan berikut.
Rangkaian Kapasitor Seri
Gb. Rangkaian Kapasitor Seri
4.      Menghitung Kapasitor Paralel
Pada rangkaian beberapa kapasitor yang disusun secara paralel maka nilai kapasitor totalnya adalah penjumlahan dari semua nilai kapasitor yang disusun paralel tersebut.
Rangkaian Kapasitor Paralel




Gb. Rangkaian Kapasitor Paralel


                                                 







DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun PR Fisika 3. 2002-2003. Fisika Untuk Kelas 3 SLTP. Klaten. Intan Pariwara.

download file di sini

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes