Krisis ekonomi yang bermula dari Amerika Serikat dan sekarang melanda
dengan cepat ke seluruh dunia memang sangat mengkhawatirkan sebagian
besar orang. Banyak perusahaan yang gulung tikar, tidak terkecuali
perusahaan-perusahaan berkaliber dunia, seperti Northern Rock, Fannie
Mae dan Lehman Brothers.
Bagaimana kita harus bersikap menghadapi krisis ekonomi global ini?
Saya sendiri memilih untuk tidak menghamburkan energi saya dengan
memikirkan hal tersebut terlalu dalam. Saya menyadari jika saya fokus
pada ketakutan atau kekhawatiran saya, maka saya akan merasakan
ketakutan yang lebih mendalam lagi. Saya lebih memfokuskan energi saya
pada hal-hal yang bisa meningkatkan produktivitas diri.
Sebelum saya membagi pada Anda bagaimana kita harus bersikap, ada 2 hal yang perlu diperhatikan :
Pertama, ketahuilah bahwa ada banyak hal yang diluar kekuasaan kita,
maksud saya adalah kita tidak bisa melakukan apapun untuk merubah hal
tersebut, contohnya saja : cuaca, masa lalu, orang lain dan situasi
ekonomi. Biasanya kekhawatiran atau ketakutan muncul karena kita terlalu
memikirkan hal-hal tersebut. Coba anda ingat-ingat lagi kejadian
terakhir yang membuat anda merasa khawatir. Apakah kejadian tersebut
diluar kekuasaan anda?
Kedua, ketahuilah bahwa kita selalu mempunyai pilihan,
saya tegaskan sekali lagi disini: kita selalu mempunyai pilihan. Kita
mungkin merasa kita tidak mempunyai pilihan, tetapi yang sebetulnya
terjadi adalah kita tidak ingin menghadapi pilihan karena biasanya
faktor harga diri atau tidak mau susah.
Baiklah, berikut ini adalah beberapa tips bagaimana kita harus bersikap :
1. Fokuslah pada hal-hal yang bisa anda kendalikan
Ketahuilah bahwa tubuh dan pikiran anda adalah sesuatu yang bisa anda
kendalikan. Anda dapat memilih untuk memfokuskan energi pada hal-hal
yang lebih bermanfaat untuk anda, contohnya : anda dapat memilih untuk
lebih memikirkan kesehatan anda daripada hanya stress memikirkan kondisi
ekonomi yang memburuk.
2 . Kurangilah mengkonsumi berita
Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa membaca koran atau menonton
berita di TV tidak penting. Maksud saya begini, coba anda ingat-ingat
kapan terakhir anda membaca atau menonton berita yang mengangkat
semangat anda atau bercerita tentang kedamaian. Menurut pengalaman saya
jarang sekali terjadi, apalagi berita tersebut diletakkan di halaman
depan, rasanya tidak mungkin, karena berita semacam itu tidaklah
‘menjual’. Berita yang ‘menjual’ adalah berita yang berisi konflik,
perang, gosip,
penderitaan dan ketakutan, karena memang berita semacam itulah yang
dapat dengan cepat mempengaruhi emosi kita. Perusahaan media massa
memang harus melakukan strategi semacam itu, karena itulah nilai
jualnya, jika tidak mereka akan bangkrut.
Mengurangi konsumsi berita sangat penting untuk menjauhkan kita dari
rasa khawatir dan takut. Saya sendiri sudah mengurangi membaca koran dan
menonton TV, hanya berfokus pada hal-hal yang berhubungan dengan
pekerjaan saya dan hiburan (humor).
3. Bersyukur
Coba anda renungkan pertanyaan ini. Apa hal terpenting dalam hidup
anda? Untuk hal-hal apa saja anda berterima kasih? Siapa saja yang anda
cintai? Lebih bagus anda bisa menuliskannya diatas kertas, tutup mata
anda dan bayangkanlah jawabannya. Rasakanlah perasaan syukur tersebut.
Lakukan hal ini secara rutin.
Saran saja, akan jauh lebih baik jika anda bisa lebih mensyukuri hal-hal
yang bersifat non materi. Saya pribadi menyadari bahwa hal-hal non
materi jauh lebih penting dibandingkan materi, seperti kesehatan dan
hubungan, karena kalaupun saya kehilangan materi tetapi dengan kesehatan
dan hubungan yang baik, saya bisa meraihnya kembali.
4. Berhentilah menyebarkan kekhawatiran atau ketakutan
Maksud tulisan diatas adalah berhentilah mengeluh tentang ekonomi
yang sulit, berhentilah menyebarkan berita tentang krisis tersebut pada
teman-teman anda dan berhentilah berbicara tentang krisis. Mulailah
melakukan tindakan-tindakan yang dapat anda kendalikan. Andaikata
kebutuhan dasar anda sedang terancam saat ini (seperti : kehilangan
pekerjaan atau tempat tinggal), ambil tindakan segera dan secara
besar-besaran, seperti mengirimkan surat lamaran ke banyak perusahaan,
menghubungi teman-teman anda untuk menanyakan lowongan kerja,
mencari-cari di internet tentang pekerjaan, dsb. Pokoknya apapun yang
bisa anda lakukan, lakukanlah semua dengan segera dan pantang menyerah.
5. Segala sesuatu akan berbalik ke asalnya
Anda tidak sendiri. Semua menghadapi masalah yang sama. Sejarah telah
membuktikan bahwa segala sesuatu akan berbalik ke asalnya, seperti
krisis ekonomi Indonesia tahun 1997. Ekonomi Indonesia saat ini telah
jauh lebih baik dibandingkan sebelum tahun 1997. Meskipun tetap dampak
krisis ekonomi dunia tetap terasa di negara kita. Saya pribadi optimis
bahwa krisis ini akan berhasil dilewati. Yang bisa kita lakukan saat ini
adalah bertahan dan ambil semua tindakan yang diperlukan, seperti
memperketat pengeluaran, meningkatkan produktivitas kerja dsb.
6. Perkuat aset anda
Sehubungan dengan hal-hal yang dapat kita kendalikan seperti yang
telah saya jelaskan diatas, saat krisis adalah saat yang paling tepat
kita meningkatkan kemampuan diri kita. Lihatlah segala hal yang bisa
kita pelajari untuk menambah kemampuan (skill) kita. Jangan pernah
berhenti untuk belajar. Percayalah ketika krisis ini berakhir, anda akan
lebih siap dalam menghadapi tantangan ke depan.
7. Menyiapkan dana cadangan
Bagi anda yang saat ini tidak sedang bertarung untuk memenuhi
kebutuhan dasar anda, prioritaskan untuk memiliki dana cadangan. Bukan
berarti karena kita saat ini sedang dalam krisis, tidak penting
membentuk dana cadangan. Persiapan tetap harus kita lakukan untuk
menghadapi segala kemungkinan setelah krisis ini berlalu. Kebiasaan menabung harus kita galakkan sepanjang hidup kita. Percayalah anda akan menuai hasilnya suatu saat nanti.
8. Fokuslah pada hal-hal yang menguntungkan anda
Jangan berfokus pada hal-hal negatif yang menimpa anda seperti :
pemotongan gaji, tidak mendapatkan bonus, omzet penjualan yang menurun
dsb. Fokuslah pada hal-hal yang bisa menguntungkan anda, seperti
misalkan :
- Harga bensin yang turun
- Harga saham yang rendah
Saya sendiri bukan pemain saham, saya hanya ingin berbagi dari artikel
Warren Buffet yang saya baca. Beliau mengatakan bahwa saat ini adalah
saat yang tepat untuk membeli saham. Mudah-mudahan bermanfaat.
- Mengurangi konsumsi dan berjalan-jalan akan mempunyai efek memperbaiki mental boros kita.
9. Pilihlah untuk berbahagia
Memilih untuk berbahagia bukan berarti kita tidak peduli terhadap
masalah-masalah di sekeliling kita ataupun memaksakan senyum di wajah
kita, akan tetapi kita berfokus pada hal-hal indah yang dapat memberikan
kita kesenangan, membuat kita tersenyum dan berterima kasih atas kehidupan
ini, sebagai contoh : anda dapat bermain-main dengan anak anda, pergi
mendaki gunung, memancing dsb.
Ketahuilah bahwa setiap hari kita dikelilingi oleh hal-hal yang dapat membuat kita bahagia. Seperti halnya ketakutan dan kekhawatiran, menikmati kebahagiaan adalah sebuah pilihan. Manakah yang akan anda pilih? Kekhawatiran atau kebahagiaan?
http://www.akuinginsukses.com
0 komentar:
Posting Komentar