download file di sini
GOLONGAN DARAH
Darah
merupakan bagian tubuh kita yang sangat penting untuk mempertahankan hidup.
Darah terdiri dari dua komponen, yaitu kompeonen cair dan bagian padat. Bagian cair berupa
plasma darah dan serum. Sedangkan bagian padat berupa sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Dalam suatu penelitian di Wina menemukan bahwa
sel-se darah merah (eritrosit) dari beberapa individu akan menggumpal dalam
kelompok-kelompok yang dapat dilihat dengan mata telanjang, apabila dicampur
dengan serum beberapa orang, namun tidak pada semua orang. Gumpalan-gumpalan
eritrosit tersebut merupakan reaksi antigen-antibodi. Suatu antibodi itu sangat spesifik untuk
antigen tertentu. Terbentuknya antibodi tergantung dari masuknya antigen asing,
jadi apabila natigen tidak masuk maka antibodi tidak akan dibentuk.
Antibodi
juga dapat terbentuk secara alamiah di dalam darah, meskipun antigen yang
bersangkutan tidaka ada. Antibodi alamiah ini mengambil peranan dalam golongan
darah, terutama pada golongan darah A, B, AB dan O. berdasarkan sifat antigen
dan antibodi dapat dibedakan menjadi :
- Antitoksin yaitu antibodi yang mempunyai daya menetralisir antigen yang bersifat sebagai racun.
- Lisin yaitu antibodi yang merusak apabila antigen yang masuk adalah berupa sel-sel.
- Agglutinin yaitu antibodi yang menyebabkan penggumpalan dari sel-sel.
Golongan darah
merupakan merupakan salah satu karakter yang dapat diwariskan pada manusia. Beberapa teori golongan darah pada manusia yaitu :
- Penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya aglutinogen (antigen) tertentu di dalam sel darah merahnya.
- Kita mengenal beberapa sistem penggolongan darah, diantaranya adalah sistem A, B, O; sistem M, N; dan sistem Rhesus (Rh).
GENETIKA GOLONGAN DARAH
Dengan
memperhatikan tabel ini , diharapkan kita dapat menentukan golongan darah dari
perkawinan seseorang hingga nantinya anak yang muncul mengikuti Hukum Mendel.
Pedoman
genetika darah yaitu :
![]() |
- Di tabel itu ada Fenotif yaitu yang sudah diketahui yang terlihat di luar ia bergolongan darah apa ,
- Genotif itu struktur gennya tidak terlihat (dalam kromosom di inti)
- Menurut Mendell untuk menentukan genotif perlu tahu fenotifnya, caranya sifat fenotif itu di kodekan, sehingga genotif selalu berupa kode. misal di tabel golongan darah A punya kode IAIA atau IAIO, bunga berwarna merah MM atau Mm etc
- Kenapa di tulis 2 kali kode genotif , karena itu individu , hasil fertilisasi 2 gamet maka diploid sehingga ditulisnya huruf depan dan belakang sama
- Setelah tahu kodenya tentukan gamet ( ingat gamet itu dibentuk secara miosis) maka selalu haploid , Jadi kodenya di tabel menjadi tunggal , misal dari kode genotif IAIA ditulis A saja , jika IAIO ya ditulis IA dan IO
- Gamet ditulisnya 2 pangkat n = n nya heterozygot , Karena IAIA nggak ada yang heterozygotnya maka jadinya 2 pangkat 0 = 1 yaitu A
PENGGOLONGAN DARAH
1.
Penggolongan
darah menurut system A, B, O dapat dibedakan atas 4 macam yaitu :
a.
Golongan darah A, bila
dalam sel darah merahnya terdapat antigen A. Adanya antigen tersebut
dikendalikan oleh gen IA
b.
Golongan darah B, bila
dalam sel darah merahnya terdapat antigen B. Adanya antigen tersebut
dikendalikan oleh gen IB
c.
Golongan darah AB, bila
dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan B, yang masing –masing
munculnya dikendalikan oleh gen IA dan IB
d.
Golongan darah O, bila
dalam sel darah merahnya tidak terdapat antigen A dan / atau B. Keadaan
ini timbul karena dikendalikan oleh gen IO yang bersifat
resesif baik terhadap antigen IA maupun IB
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
Lebih lengkapnya terlihat pada data di bawah ini.
![]() |
2.
Penggolongan
darah menurut rhesus dapat dibedakan atas 2 macam yaitu:
a.
Rhesus positif, bila
dalam darah merahnya terdapat faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya
b.
Rhesus negatif, bila
dalam darah merahnya tidak terdapat faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya
download file di sini
0 komentar:
Posting Komentar