untuk lebih lengkapnya download di sini
tunggu 5 detik klik "SKIP AD" di pojok kanan atas ^_^
PKN
Tolong Menolong
A. Pencapaian Konsep
1. Eksposisi
Tolong menolong merupakan sebuah tindakan yang dapat meringankam beban atau penderitaan orang yang lemah. Tolong menolong ini merupakan materi yang di tujukan untuk SD kelas 2 semester II. Materi tolong menolong ini adalah salah satu materi yang dapat menanamkan budi pekerti dalam diri siswa. Dari sejak awal siswa ditanamkan budi pekerti agar dapat mebentuk karakter siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia. Karena jika kita membentuk seseorang yang masih muda, masih alami, asli dan baru maka akan lebih mudah dari pada membentuk seseorang yang sudah dewasa.
Tolong menolong ini merupakan tindakan yang mulia dan terhormat, apalagi didasari rasa ikhlas dan tanpa pamrih. Tolong menolong ini dalam kehidupan nyata mencakup tiga lingkungan yaitu tolong menolong dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Tolong menolong dalam keluarga misalnya membantu pekerjaan orang tua dirumah, mencuci piring, menyapu lantai, membantu adik dalam mengerjakan PR dan lain-lain. Dalam lingkungan sekolah, tolong menolong misalnya belajar bersama teman atau mengajari teman ketika belum paham tentang pelajaran. Dalam lingkungan masyarakat tolong menolong misalnya dapat dilakukan dengan memberi sedekah pada pengemis dan lain-lain.
2. Fasilitasi
Setelah mengetahui materi mengenai tolong menolong, guru dapat memberikan fasilitas pada siswa selain menerangkan matei dengan metode ceramah dapat berupa media pembelajaran. Karena meteri tolong mneolong ini ditujukan untuk kelas 2 SD menggunakan media yang menarik siswa untuk dapat melihat, merenung dan melakukannya. Misalnya media yang digunakan dapat berupa gambar-gambar contoh sikap tolong menolong dalam lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat. Tentunya menggunakan warna yang cerah dan gambar yang menarik.
3. Observasi
Dari tahap eksposisi dan fasilitasi selanjutnya siswa dapat melakukan observasi. Observasi disini maksudnya yaitu sebuah tindakan dari siswa berupa bayangan-bayangan atau angan-angan dari diri siswa mengenai materi tolong-menolong. Dalam observasi siswa sudah mempuyai gambaran dalam pikirannya bahwa tolong-menolong mialnya berupa dia (siswa) memberi bantuan pada temannya berupa meminjamkan pensil atau alat tulis yang lain dan mungkin memberi bantuan korban bencana alam.
4. Analisis
Setelah guru memberikan penjelasan materi dan juga fasilitas-fasilitas pembelajaran berupa media yang berkitan erat mengenai tolong-menolong, dalam diri siswa pasti timbul berbagai pertanyaan berupa apa saja sikap tolong menolong? Bagaimana menolong yang baik? Atau mungkin dari sekian banyak siswa ada yang menanyakan “Bu/pak guru apakah memberi contekan pada teman ketika ulangan itu merupakan sikap tolong menolong?” Inilah yang dimaksud siswa sudah memasuki tahap analisis.
5. Justifikasi
Dalam bagian justifikasi ini guru membenarkan atau memberi penegasan atau pemantapan atas masalah siswa atau pertanyaan dari siswa yang di ajukan pada guru. Misalnya salah satu pertanyaan “Bu/pak guru apakah memberi contekan pada teman ketika ulangan itu merupakan sikap tolong menolong?”, nah disinilah tugas guru untuk membenarkan pemahaman pada siswa mengenai tolong menolong yang baik, memberi arahan pada siswa bahwa memberikan contekan pada teman memang tindakan tolong-menolong tetapi itu adalah tolong-menolong yang tidak baik. Dan sebaiknya tolong menolong yang seperti itu tida perlu dilakukan.
6. Konseptualisasi
Setelah guru memberikan arahan, memantapkan dan menegaskan pemahaman siswa mengenai tolong-menolong yang baik dan yang buruk, dalam diri siswa sudah dapat mengerti bahwa mencontek memang tindakan tolong-menolong tetapi dalam hal bukan kebaikan. Bahwa tolong menolong yang baik yaitu tolong menolong yang bukan melakukan kecurangan, melainkan yang selalu dengan kejujuran.
B. Klarifikasi nilai
1. Konsep dan nilai
Setelah siswa sudah melewati tahap pencapaian konsep tersebut maka pastilah dalam diri siswa sudah tertanamkan konsep dan nilai-nilai mengenai tolong-menolong. Disini siswa sudah paham apa itu tolong-menolong, bagaimana sajakah sikap tolong-menolong yang baik, serta sudah mengerti mana tolong-menolong yang baik dan yang tidak.
2. Membentuk opini
Jika siswa sudah paham dan mengerti tentang materi tolong-menolong baik itu konsep dan nilainya, maka siswa sudah mempunyai pendapat dalam benak pikirannya bahwa tolong menolong itu ternyata bisa saling menguntungkan satu sama lain, yang di tolong bisa merasa bebannya terkurangi dan yang menolong juga bisa merasa senang karena sudah membantu. Selain itu mungkin siswa bisa berpendapat “ jika aku menolong temanku maka aku nanti akan disukai banyak teman dan aku mendapatkan pahala dari Tuhan”.
3. Membentuk keputusan
Setelah siswa sudah berpendapat bagaimanakah tentang tolong-menolong, siswa sudah mengetahui keuntungan atau manfaat jika menolong orang lain maka dalam diri mereka ada yang memutuskan untuk menjadi orang yang penolong/dermawan dan ada pula mungkin siswa yang memutuskan untuk tidak menjadi orang yang penolong, mungkin merepotkan mereka atau alasan yang lain.
4. Melakukan tindakan
Jika siswa yang mempunyai keputusan untuk menjadi orang yang penolong/dermawan maka siswa tersebut akan selalu siap untuk menolong orang lain yang kesusahan, tetapi bagi siswa yang memutuskan untuk tidak menjadi orang yang penolong mereka tidak akan selalu siap untuk menolong tergantung dari kemauan mereka saja.
untuk lebih lengkapnya download di sini
tunggu 5 detik klik "SKIP AD" di pojok kanan atas ^_^
0 komentar:
Posting Komentar