Jumat, 06 April 2012

Pembaharuan Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran Yang Bertujuan

untuk lebih lengkapnya download di sini

tunggu 5 detik klik "SKIP AD" di pojok kanan atas ^_^

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pembaharuan Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran Yang Bertujuan

Seiring dengan perkembangan jaman, proses pembelajaran tahap demi tahap mengalami perubahan baik dalam strategi, metode dan tekhnik pembelajaran. Hal itu dikarenakan kebutuhan manusia akan pentingnya pendidikan. Pendidikan atau pembelajaran perlu terjadi seumur hidup dan dalam semua segi kehidupan. Masalahnya kemampuan seseorang untuk menyerap dan memiliki pengetahuan yang baru itu berbeda-beda, ada yang langsung dapat menerima dan memahami bahkan mengimplementasikan dan ada juga yang sebaliknya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan pembaharuan atau inovasi dalam pembelajaran, baik untuk startegi, metode atau tekhnik pembelajaran.

Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik untuk mencapai tujuan yang bersifat implementatif.

Pembelajaran kontekstual merupakan suatu contoh pembahuruan atau inovasi dalam pembelajaran. Pembelajaran kontekstual (kontekstual teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru menggunakan metode pembelajaran antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif yakni konstruktivisme (contruktrivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling) dan penilaian sebenarnya (authentic assesment). Pembelajaran ini berdasarkan penelitian John Dewey ( Uustoharudin, 2005). Menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan yang akan terjadi di sekelilingnya.

B. Pendidikan Menjadikan Anak Kritis, Keatif dan Problem Solver

Berpikir kritis (Dalam Gunawan, Adi W, 2007) adalah kemampuan untuk melakukan analsis, menciptakan dan menggunakan kreatia secara objektif, dan melakukan evaluasi data. Berpkir kritis melibatkan keahlian berpikir yang meliputi: Berpikir kritis (Dalan Johonson, Elaine B, 2008) merupakan sebuah proses penting, terarah, dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, melakukan penelitian ilmiah dan sebagainya. Berpkir kreatif merupakan kegiatan mental yang memupuk ide-ide asli da pemahaman baru. Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk mempelajari masalah sistematis, menghadapi berjuta tantangan dengan cara yang terorganisasi, merumuskan pertanyaan inovatif, dan merancang solusi yang orisinal.

Anak adalah masa depan kita. Bagaimana anak ke depan sangat dipengaruhi oleh pola asuh kita saat ini. Tentu saja ini juga dipengaruhi oleh lingkungan belajar anak-anak di sekolah. Seiring dengan perubahan paradigma proses pendidikan saat ini. Memang kita akui saat ini lembaga-lembaga pendidikan sudah mengembangkan system pendidikan yang berorientasi pda bagaimana anak didik mampu menemukan sendiri pengetahuan-pengetahuan baru. Jadi proses pendidikan masa lalu seperti menuang air di dalam botol sudah banyak di tinggalkan. Namun demikian, kita sebagai orang tua tidak boleh berdiam begitu saja membiarkan seratus persen pendidikan anak pada sekolah-sekolah. Kita juga harus mampu berbuat sesuatu yang barangkali sekolah tidak cukup waktu membimbing anak-anak secara satu persatu. Dalam hal berpikir kritis misalnya. Selain di sekolah, di rumah juga harus dibiasakan juga agar apa yang didapati anak di sekolah sejalan dengan apa yang ditemukan di rumah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membuka wawa
san anak agar berpikir kritis. Hal lain yang lebih penting juga dalam mengembang berpikir kritis anak adalah dengan memberi anak mainan-mainan yang merangsang mereka untuk berpikir. Terkadang orang tua, karena tidak ingin rumahnya berantakan, maka membeli mainan anak yang instan. Sehingga anak hanya menggunakan saja permainan tersebut.

Penggunaan berpikir kritis adalah salah satu keterampilan yang paling berharga yang bisa kita sampaikan kepada anak-anak kita. Keterampilan berpikir kritis sangat penting bagi pengembangan keterampilan dalam memecahkan masalah akademik dan seumur hidup. Hal yang paling penting adalah bagaimana anak selalu dibuat dalam keadaan gembira dan tidak ada pemaksaan. Buatlah kondisi sedemikian rupa agar anak bersenang-senang. Ketika anak-anak menikmati diskusi dengan orangtua dan guru mereka, mereka akan senang belajar.

Membangun sekolah dengan misi memercikkan kasih sayang kepada setiap individu untuk menjadi siswa yang seumur hidup punya kreativitas dan pola pikir kritis dengan menjaga nilai-nilai moral. Kreativitas dan pola pikir kritis, itulah kunci yang ditanamkan utama. Pementasan drama musikal itu hanya sebagian kecil kreativitas yang sukses digali, melalui pementasan perhatian anak akan lebih banyak lagi terhadap pertunjukan seni dan musik. Pembangunan karakter juga sangat penting. Contohnya, disiplin, rajin, kerja keras serta kontrol diri pada anak. Model pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif juga turut andil mencetak siswa berpikir kritis. Pembelajaran di sini tidak bergantung pada buku. Namun lebih pada pemahaman anak. Suasana belajar mengajar yang PENA PENDIDIKAN saksikan jauh berbeda dari pembelajaran model klasikal, yang didominasi guru. Murid tak lagi terpaku pada buku-buku. Justru anak-anak yang aktif bertanya dan mengungkapkan pendapatnya, dengan bahasa Inggris fasih. Kala ada pertanyaan dari sang guru, hampir semua murid berebut menjawab.
   
Pada anak normal, artinya tak terbelakang pola penalarannya akan melalui tahapan-tahapan tertentu. Mula-mula ia akan bertanya tentang fakta-fakta, yaitu bertanya tentang "apa". Seiring dengan bertambahnya umur, ia makin memahami kenyataan yang ada di lingkungannya, sehingga ia pun mengembangkan rasa ingin tahunya dengan pertanyaan "mengapa". Nah, "mengapa" ini tentunya membutuh penjelasan dan nalar. Biasanya orang tua langsung panik ketika ditanya macam-macam oleh anak, apalagi kalau pertanyaannya sulit. Yang terjadi kemudian, karena tak bisa menjawab, orang tua lantas memotong pertanyaan anaknya atau malah menjawab secara ngawur. Yang diperlukan anak adalah jawaban simpel, sesuai dengan kemampuan berpikirnya. Tapi itulah, orang tua cenderung berpikir sebagai orang dewasa, tak masuk ke jalan pikiran anak dan seperti apa yang diinginkan anak sekarang mungkin beda dengan pendapat orangtua.

Anak prasekolah, tengah berkembang pesat rasa ingin tahunya. Ia akan banyak tanya, bahkan terkesan bawel. Saat itulah sebenarnya orang tua mengasah sikap kritisnya. Semakin dini anak diasah sikap kritisnya

untuk lebih lengkapnya download di sini

tunggu 5 detik klik "SKIP AD" di pojok kanan atas ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes