Jumat, 06 April 2012

Metode Bimbingan dan Konseling

untuk lebih lengkapnya download di sini

tunggu 5 detik klik "skip ad" di pojok kanan atas ^_^

                                             Metode Bimbingan dan Konseling

Metode bimbingan dan konseling yang dimaksud disini adalah cara-cara tertentu yang digunakan dalam proses bimbingan dan konseling. Implementasi dari cara-cara tertentu biasanya terkait dengan pendekatan-pendekatan yang digunakan oleh pengguna metode. Dalam kaitan ini, secara umum ada dua metode dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu metode bimbingan kelompok dan metode bimbingan individual. Metode bimbingan kelompok juga dikenal dengan bimbingan kelompok (group guidance), sedangkan metode bimbingan individual dikenal dengan individual konseling.
A.    Metode Bimbingan Kelompok (Group Guidance)
Cara ini dilakukan untuk membantu siswa (klien) memecahkan masalah melalui kegiatan kelompok.  Segala masalah yang bisa dipecahkan bersifat kelompok, yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau bersifat perorangan yaitu masalah yang dirasakan oleh individu (seorang siswa) sebagai anggota kelompok.
Dalam penyelenggaraan bimbingan kelompok antara lain dimaksudkan untuk membantu mengatasi masalah bersama atau membantu seorang individu (anggota kelompok) yang mengalami masalah dengan menempatkannya dalam kehidupan suatu kelompok. Beberapa jenis metode bimbingan kelompok yang bisa diterapkan dalam pelayanan bimbingan kelompok adalah program home room, karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok, organisasi siswa, sosio drama, psikodrama, dan pengajaran remedial.

1.    Program Home Room
Program home room dilakukan di sekolah dan madrasah (di dalam kelas) di luar jam pelajaran untuk membicarakan hal-hal yang dianggap penting dan perlu. Program ini dilakukan dengan menciptakan suatu kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah. Guru dan siswa dapat berkomunikasi seperti di rumah sehingga terjalin keakraban.
Program ini bertujuan agar guru dapat mengenal lebih dekat siswanya sehingga dapat membantu secara efisien. Dalam praktiknya, guru mengadakan Tanya jawab dengan para siswa, menampung pendapat, dan merencanakan suatu kegiatan.

2.    Karyawisata
Dalam karyawisata para siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok tergantung dari jumlah siswa dan kebijaksanaan guru. Namun, dalam membentuk kelompok jangan terlalu banyak dan sedikit. Setelah itu siswa dapat mengunjungi tempat-tempat atau objek-objek tertentu yang menarik dan mereka dapat memperoleh informasi yang lebih baik tentang suatu objek. Dalam hal ini misalnya siswa mengunjungi objek wisata Candi Borobudur. Mungkin siswa tidak mendapat informasi yang utuh tentang suatu objek hanya dengan diterangkan oleh gurunya.
Kemudian siswa mengerjakan tugasnya dan setelah selesai siswa dapat melakukan diskusi baik antar anggota kelompok maupun antar kelompok lain. Melalui kegiatan seperti ini, para siswa akan memperoleh penyesuaian dalam berkelompok misalnya dalam hal berorganisasi, kerja sama, rasa tanggung jawab, dan percaya pada diri sendiri. Bekerja sama dalam kelompok juga diharapkan dapat mengatasi masalah siswa yang mengalami kesulitan dalam bekerja sama.

3.    Diskusi Kelompok

untuk lebih lengkapnya download di sini

tunggu 5 detik klik "skip ad" di pojok kanan atas ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes