Kamis, 16 Agustus 2012

Wow, Antrean Haji 15 Tahun!

1345155034411760210


Rukun Islam terakhir atau kelima adalah menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah bagi yang mampu. Baik mampu dari segi kesehatan, mental, maupun finansial.

Bagi seorang muslim, melaksanakan ibadah haji adalah sebuah impian. Banyak pengalaman religi atau hikmah yang bisa dipetik ketika seseorang berhaji. Sebuah pengalaman yang akan luar biasa. Apalagi ketika menunaikan ibadah salat di Masjidil Haram, tentu ini akan menjadi suatu kenikmatan beribadah tersendiri bagi umat Islam yang melakukannya.

Tak heran jika banyak kaum muslim yang sangat ingin bisa pergi ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji. Tak terkecuali bagi saya dan istri.

Untuk itu, mulai saat ini kami berupaya menyisihkan tabungan khusus untuk ongkos naik haji (ONH). Indonesia sendiri mendapat kuota tetap atau sama seperti tahun lalu, yakni 211 ribu jamaah haji. Kuota tersebut dibagi dua. Rinciannya, 194 ribu untuk jamaah haji regular dan 17 ribu jamaah haji khusus.
Namun, saya dan istri harus lebih bersabar untuk bisa menyapa tanah suci. Betapa tidak, untuk daerah Jawa Timur (Jatim),waiting list-nya saja saat ini bisa sampai sebelas tahun!

Antusiasme umat Islam Indonesia untuk melakukan ibadah haji memang luar biasa. Karena kuotanya amat terbatas, antrean pun tak terelakkan. Panjaaang.

Jika menilik pernyataan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, persoalan panjangnya antrean haji tidak lepas dari supply and demand. Yakni, dalam beberapa tahun terakhir, kuota haji untuk Republik Indonesia tidak berubah, masih tetap 211 ribu jamaah haji.

Antrean haji bisa kian panjang mengingat antusiasme warga Indonesia untuk berhaji sangat luar biasa. Semakin tahun semakin bertambah.

Apalagi, setoran awal haji “hanya” Rp 25 juta. Membuat saya dan istri, juga masyarakat Indonesia umumnya, amat bersemangat untuk segera membuka tabungan haji. Setoran ini masih dianggap ringan sehingga menumbuhkan minat warga untuk segera menabung buat naik haji.

Antrean selama 11 tahun tidak hanya dialami jamaah Jatim saja. Hal yang sama juga berlaku untuk calon jamaah haji dari DI Jogjakarta, NTB, dan Bangka Belitung.

Saya masih bisa bernapas lega karena itu masih mending ketimbang di daerah lain. Di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, antreannya bisa sampai 12 tahun. Di Aceh, antreannya malah 13 tahun, sedangkan Kalimantan Selatan 14 tahun (Jawa Pos, 15/8/2012). Bahkan, di Sulawesi Selatan, jamaahnya mesti bersabar antre hingga 15 tahun!

Karena itu, bisa dipahami jika pemerintah Indonesia meminta tambahan kuota hingga 30 ribu jamaah haji kepada Kerajaan Arab Saudi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi antrean panjang calon jamaah haji. Rencananya, jika Indonesia mendapat tambahan kuota 10 ribu, pemerintah akan mengalokasikan sebanyak 9.000 di antaranya untuk jamaah haji reguler yang berusia di atas 80 tahun.

Fiiiuh, apa pun itu, tekad kami untuk membuka tabungan haji sudah bulat. Tak mengapa jika saya dan istri mesti antre selama 11 tahun. Cita-cita kami tak surut untuk dapat menginjakkan kaki di tanah suci. Melaksanakan rukun iman kelima Islam, merasakan kenikmatan beribadah di negeri kelahiran Rasulullah SAW. Betapa nikmatnya. Labaik Allahumma labaik…

Semoga Allah SWT memudahkan semuanya. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan menyambut hari raya kemenangan!

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/08/17/wow-antrean-haji-15-tahun/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes