Selasa, 01 November 2011

PROSA

download versi .docx 
PROSA
A.      Karya Sastra Bentuk Prosa
Karangan prosa ialah karangan yang bersifat menjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah, hal atau peristiwa dan lain-lain. Pada dasarnya karya sastra bentuk prosa ada dua macam, yakni karya sastra yang bersifat sastra dan karya sastra yang bersifat bukan sastra. Yang bersifat sastra merupakan karya sastra yang kreatif imajinatif, sedangkan karya sastra yang bukan sastra ialah karya sastra yang non imajinatif.

B.       Macam Karya Sastra Bentuk Prosa
Dalam khasanah sastra Indonesia dikenal dua macam kelompok karya sastra menurut temanya, yakni karya sastra lama san karya sastra baru. Hal ini juga berlaku bagi karya sastra bentuk prosa. Jadi, ada karya sastra prosa lama dan karya sastra bentuk baru.

Perbedaan prosa lama dan prosa baru menurut Dr.J.S Badudu adalah:
1.      Prosa Lama
Prosa lama adalah prosa daerah yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Dalam hubungannya dengan kesustraan Indonesia maka objek pembicaraan sastra lama ialah sastra prosa daerah Melayu yang mendapat pengaruh barat. Hal ini disebabkan oleh hubungannya yang sangat erat dengan sastra Indonesia. Karya sastra lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan. Disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Dikenal bentuk tulisan setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Melayu mengenal tulisan. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sejarah sastra Indonesia mulai ada.



Ciri-ciri prosa lama:
a)        Cenderung bersifat statis, sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan secara lambat.
b)        Istanasentris, ceritanya sekitar kerajaan, istana, keluarga raja, dan berifat feodal.
c)        Hampir seluruhnya berbentuk hikayat, tambo atau dongeng. Pembaca dibawa ke dalam khayal dan fantasi.
d)       Dipengaruhi oleh kesustraan Hindu dan Arab.
e)        Ceritanya sering bersifat anonim (tanpa nama).
f)         Milik bersama.

Bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah:
a)        Mite
Mite adalah dongeng yang banyak mengandung unsur-unsur ajaib dan ditokohi oleh dewa, roh halus atau peri. Contoh: Nyi Roro Kidul.
b)        Legenda
Legendaadalah dongeng yang dihubungkan terjadinya suatu tempat. Contoh: Sangkuriang, Si Malin Kundang, Malin Kundang Anak Durhaka.
c)        Fabel
Fabel adalah dongeng yang pelaku utamanya adalah  binatang. Contoh: Si Kancil, Buaya dan Kera, Pelanduk Jenaka.
d)       Hikayat
Hikayat adalah suatu bentuk prosa lama yang ceritanya berisi kehidupan raja-raja dan sekitarnya serta kehidupan para dewa. Dalam hikayat biasanya melukiskan kesaktian atau kehebatan pelakunya. Contoh: Hikayat Hang Tuah.
e)        Dongeng, dongeng adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Contoh: Cerita pak Belalang, Jaka Kendil, Abu Nawas.

f)         Cerita berbingkai
Cerita berbingkai adalah cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.
g)        Tambo
Tambo ialah cerita sejarah yang tidak sepenuhnya mengandung kebenaran, karena dicampurkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal.

2.        Prosa Baru
Prosa baru adalah karngan prosa yang timbul setelah mendapat penngaruh sastra atau budaya barat. Prosa baru timbul sejak pengaruh Pers masuk ke Indonesia yakni sekitar permulaan abad ke-20. Contoh: Nyai Dasimah karangan G.Fransis, Siti Mariah karangan H.Moekti.

Ciri-ciri prosa baru:
a)    Prosa baru bersifat dinamis, yakni senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat.
b)   Masyarakat sentris, yakni cerita mengmbil bhan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
c)    Bentukny roman, cerpen, novel, kisah, dan drama. Berjejak di dunia  nyata, berdasarkan kebenaran dan kenyataan.
d)   Terutama dipengaruhi oleh kesustraan Barat.
e)    Bentuknya tertulis.
Berdasarkan isi atau sifatnya prosa baru dapat digolngkan menjadi:
a)    Roman
Roman adalah cerita rakyat yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secra mendetail atau si atmenyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi atau pelanturan.roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Contoh: karangan Sultan Ali Syahbana: Kalah Dan Manang, Grota Azzura, Layar Terkembang, dan Dian yang Tak Kunjung Padam.
b)   Riwayat
Riwayat adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soekarno Anak Desa atau Ki Hajar Dewantara.
c)    Otobiografi, otobiografi adalah karya yang berisi daftar riwayat diri sendiri.
d)   Antologi
Antologi adalah buku yang berisi kumpulan karya terpilih beberapa orang. Contoh: Laut Biru Langit biru karya Ayip Rosyidi.
e)    Kisah
Kisah adalah riwayat perjalanan seseorang yang berarti cerita rentetan kejadian kemudian mendapat perluasan makna sehingga dapat juga berarti cerita. Contoh: Melawat ke Jabar karya Adinegoro, Catatan di Sumatera karya M.Rajab.
f)    Cerpen
Cerpen adalah suatu karangan prosa yang berisi sebuah peristiwa kehidupan manusia, pelaku, tokoh dalam cerita tersebut. Contoh: Tamasya dengan Perahu Bugis karangan usman, Corat-coret di Bawah Tanah karangan Idrus.
g)   Novel
     Novel adalah suatu karangan prosa yang bersifa cerita yang menceritakan suaatu kejadian yang luar biasa dan kehidupan orang-orang. Contoh: Roromendut karya YB.Mangunwijaya.

h)   Kritik
Kritik dalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
i)     Resensi
Resensi adalah pembicaraan atau ulasan suatu karya (buku, drama, film dan lain-lain). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca megetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dan dialog, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atu dinikmati.
j)     Esei
Esei adalah ulasan atau kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun, komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film dan lain-lain. Menurut  selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.

download versi .docx

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF DAN GENERATIF PADA TUMBUHAN

downlod versi .docx lengkap dengan gambar

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF DAN GENERATIF
 PADA TUMBUHAN 
            Perkembangbiakan pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam, yaitu perkembangbiakan vegetatif atau aseksual dan generatif atau seksual. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan secara tak kawin. Sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbuakan secara kawin, terjadinya individu baru didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan betina.
A.      PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF
Perkembangbiakan vegetatif  adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tidak melalui perkawinan, individu baru berasal dari bagian-bagian tubuh induknya. Perkembangbiakan vegetatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. Pada perkembangbiakan vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia. Pada perkembangbiakan secara vegetatif  buatan, makhluk hidup baru terbentuk dengan bantuan manusia.
1.    Vegetatif Alami
Jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
a) Membelah diri atau pembelahan biner
 Perkembangbiakan dengan membelah diri adalah satu sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel anak. Setiap sel anak tumbuh menjadi individu baru. Sel anak sama dengan sel induk. Contohnya adalah pembelahan biner pada ganggang biru.
c) Spora
Individu baru terbentuk dari spora yang dihasilkan oleh induknya. Tiap spora bisa tumbuh menjadi individu baru. Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur, lumut, dan paku-pakuan.
·      Ganggang
Spora terdiri dari zoospora dan aplanospora.  Zoospora memiliki bulu getar dapat bergerak bebas dalam air untuk berpindah tempat kemudian tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
·   Lumut
Spora terbentuk dalam kotak spora (sporangium).  Ketika sporangium pecah, spora keluar kemudian diterbangkan angin dan jatuh di tempat yang sesuai dan tumbuh menjadi protonema (tumbuhan lumut muda)
·      Tumbuhan Paku
 Spora dibentuk daun khusus pembentuk spora yang disebut sporofil.  Spora terdapat pada kotak spora (sporangium) yang tertumbul di sorus.  Sorus terdapat pada bagian bawah sporofil.  ).  Ketika sporangium pecah, spora keluar kemudian diterbangkan angin dan jatuh di tempat yang sesuai dan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
c) Stolon atau geragih
Stolon adalah cabang yang tumbuh mendatar di atas permukaan tanah. Contohnya, stroberi, rumput teki, dan daun kaki kuda.

d) Umbi
Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
·      Umbi akar, adalah akar yang tumbuh membesar dan beberapa tempat pada umbi tersebut terdapat calon tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh: ubi.
·      Umbi batang, adalah batang yang tumbuh membesar. Contoh: wortel, lobak, dan bit.
 
·      Umbi lapis, merupakan modifikasi dari pelepah daun yang tersusun rapat membentuk umbi. Pada setiap ketiak lapisan terdapat calon tunas. Bagian dasar umbi yang berbentuk cakram merupakan modifikasi dari batang. Contoh: bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay.
e) Rimpang atau akar tinggal
Akar tinggal disebut juga rhizoma, yaitu batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah.


Ciri-cirinya ;
·         Berbentuk seperti akar
·         Berbuku-buku seperti batang
·         Pada tiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik
·         Pada setiap ketiak sisik terdapat mata tunas
Contoh :  jahe, kunyit, temu lawak
f) Tunas
 Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang yang berada di dalam tanah. Umumnya, individu baru tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu, dan tebu.
g) Tunas adventif
 Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya tidak pada batang, misalnya di daun. Contoh: cocor bebek, cemara, dan sukun.

2.    Vegetatif Buatan
             Vegetatif buatan terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:
a.    Mencangkok
Mencangkok hanya bisa dilakukan pada tumbuhan yang berkambium (dikotil). Syarat tumbuhan yang dapat dicangkok adalah batang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, ukuran tidak besar, tegap, mulus, berwarna coklat muda.





Cara mencangkok :
·      Buat keratan melingkar berjarak 3 – 5 cm.
·      Kupas bulit batang sampai kebilatan kambiumnya.
·      Bersihkan lapisan kambium dengan cara mengerok.
·      Keringkan cangkokan beberapa hari (2 – 4 hari).
·      Tutup cangkokan dengan tanah gembur yang dibalut sabut kelapa atau plastik. 
     Contoh :  mangga, rambutan, jeruk, belimbing.
b.    Mengenten
Mengenten yaitu menyambung dua jenis tanaman yang berbeda sifatnya, biasanya dilakukan pada pucuk tanaman.
Cara mengeten :
·      Potong secara diagonal batang bawah dan batang atas (ukuran batang atas dan batang bawah harus sama).
·      Buat celah pada batang atas dan batang bawah.
·      Temukan batang atas dan batang bawah sampai kambium dari kedua batang bertemu.
·      Ikat dengan tali rafia.
Contoh :  durian dengan mangga, terung dengan tomat, singkong karet dengan singkong biasa.


c)    Menempel atau okulasi,
Menempel yaitu menggabungkan dua jenis tanaman yang berbeda sifatnya dengan menggunakan lapisan kulitnya (pada mata tunas). Contoh: jeruk bali dengan jeruk limau. Menempel dilakukan untuk menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda. 
Cara menempel :
·      Iris kulit batang yang akan ditempel berbentuk segi empat.
·      Tunas yang akan ditempel diiris sebesar irisan pada batang.
·      Irisan tunas ditempel pada batang kemudia diikat.
·      Jika tunas sudah mulai tumbuh, batang bagian atas tunas dipotong agar tunas tumbuh lebih cepat.
Contoh :  jeruk, alpukat, rambutan.
e)  Merunduk, yaitu membengkokkan cabang atau ranting tanaman ke bawah kemudian membenamkannya ke dalam tanah.
Cara merunduk :
·      Rundukkan batang tanaman.
·      Benamkan batang di dalam tanah.
·      Potong batang yang dirundukkan jika sudah mengeluarkan banyak akar.
·      Tanam hasil rundukkan di tempat lain.
Contoh :  arbei, apel, bugenvil, alamanda.
d)   Stek, yaitu cara memperbanyak tanaman dengan menggunakan potongan-potongan dari bagian tubuh tanaman, baik batang atau daun.
Contoh: tebu, tanaman bunga, dan singkong.
e)    Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan perkembangbiakan tumbuhan yang dilakukan dengan cara mengambil jaringan pada tumbuhan dan dibiakan dalam media khusus. Hasil kultur jaringan dapat ditanam setelah tanaman agak besar. Kultur jaringan dimanfaatkan untuk mengembangbiakan tanaman secara cepat dan dalam jumlah yang banyak. Tanaman yang biasa dikultur jaringan misalnya kelapa sawit dan anggrek.

B.  PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF
Tumbuhan melakukan perkembabiakan generatif dengan cara sebagai berikut:
1)   Konjugasi
Konjungsi yaitu reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh: Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.
2)      Isogami, yaitu peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang sama besar. Contoh: Clamydomonas (ganggang biru).

3)  Anisogami, yaitu peleburan 2 sel gamet yang besarnya tidak sama.
Gamet 1 lebih kecil  (mikrogamet) dan gamet 2 lebih besar (makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang berbentuk lembaran).
4)  Penyerbukan
Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betinanya berupa putik.
       bagian bunga
Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dibedakan menjadi:
a)  Anemogami (penyerbukan yang dibantu oleh angin), contohnya rumput, jagung, padi.
b)   Zoidiogami (penyebabnya hewan), dibagi menjadi beberapa macam,  yaitu:
·   Entomogami (serangga), contoh: bunga matahari.
·   Kiropterogami (kelelawar), contoh: jambu biji.
·   Ornitogami (burung), contoh: padi.
·   Malakogami (siput), contoh: tumbuhan buah.
c)  Hidrogami (air), contoh: tumbuhan air.
d)  Antropogami (manusia), contoh: vanili.

Jenis-Jenis Penyerbukan
·    Penyerbukan sendiri à  serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
·    Penyerbukan tetangga à  serbuk dari jatuh ke kepala putik bunga lain tetapi masih dalam satu pohon.
·    Penyerbukan silang à  serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga dari pohon lain tetapi masih satu jenis tumbuhan.
·    Penyerbukan bastar à  serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga dari pohon lain yang sejenis tetapi berbeda varietas.

3. Pembuahan
Pembuahan adalah proses peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina menjadi zigot sebagai calon individu baru.
a Pembuahan pada Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
Tumbuhan Gymnospermae disebut tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya tidak tertutup, contohnya melinjo dan pakis haji. Serbuk sari terdiri atas dua sel, yaitu sel vegetatif (besar) dan sel generatif (kecil). Serbuk sari yang jatuh di kepala putik berada pada tetes penyerbukan, diisap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil. Serbuk sari ini akan tumbuh membentuk buluh serbuk sari, kemudian bergerak menuju ruang arkegonium yang berisi sel telur. Sel generatif akan membelah menjadi dua, yaitu membentuk sel dinding (sel dislokator) dan sel spermatogen.
Selanjutnya, sel spermatogen membelah membentuk dua spermatozoid yang mempunyai bulu getar. Jika buluh serbuk sari sudah sampai ke arkegonium, sel vegetatif akan lenyap, sel spermatozoid akan membuahi sel telur dan membentuk zigot. Proses pembuahan ini hanya terjadi satu kali sehingga disebut pembuahan tunggal.

b) Pembuahan pada Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
Apabila serbuk sari jatuh di kepala putik, serbuk sari melekat. Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang di dalamnya terdapat satu inti vegetatif dan dua inti generatif. Buluh serbuk sari menuju ruang bakal biji dengan inti vegetatif sebagai petunjuk jalan. Sesampainya serbuk sari di dalam bakal biji, inti vegetatif mati. Inti generatif 1 membuahi ovum dan menghasilkan zigot, inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder yang berfungsi menghasilkan cadangan makanan (endosperm) bagi calon individu baru. Pembuahan ini disebut pembuahan ganda karena terjadi dua pembuahan.
downlod versi .docx lengkap dengan gambar

PEMBIASAN CAHAYA

untuk lebih lengkapnya download di sini

tunggu 5 detik klik "SKIP AD" di pojok kanan atas ^_^


A. Apakah Pembiasan Cahaya Itu
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda indeks biasnya.
B. Hukum Snellius Pada Pembiasan
Misalkan cahaya merambat dari medium 1 dengan kecepatan v1 dan sudut datang i menuju ke medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi v2 dan cahaya dibiaskan dengan sudut bias r seperti diperlihatkan pada Gambar di bawah :
Pada contoh di atas terlihat sinar datang (i) > sinar bias (r) atau dengan kata lain sinar bias mendekati garis nornal....terjadi ketika sinar menembus batas bidang dari medium yang renggang ke medium yang lebih rapat. bila sinar berasal dari sebaliknya yakni dari medium rapat ke medium yang lebih rengang maka sinar menjauhi garis normal (i < r)

Contoh:
Seberkas sinar datang dari udara ke lapisan minyak yang terapung di air dengan sudut datang 30°. Bila indeks bias minyak 1,45 dan indeks bias air 1,33, berapakah besar sudut sinar tersebut di dalam air?

Penyelesaian:
Pada kasus ini mula-mula berkas sinar merambat di udara lalu masuk ke lapisan minyak yang terapung di permukaan air, baru kemudian sinar masuk ke dalam air. Jadi, sebelum sampai ke dalam air sinar mengalami dua kali pembiasan seperti diperlihatkan gambar di bawah.


pada pengerjaan soal di atas  besar sudut r1 tidak dicari karena tidak dibutuhkan....yang dibutuhkan adalah sin r1 untuk mecari sin i2 karena sin r1 = sin i2.

C. Pemendekan Semu Akibat Pembiasan
pemendekan semu ini terjadi karena pembiasan di mana cahaya merambat dari medium optik yang lebih rapat ke medium optik yang kurang rapat, misalnya dari air ke udara.

 

Pada gambar di atas ada dua orang pengamat yang berbeda posisi yakni pengamat A membentuk sudut tertentu terhadap benda yang diamati sedangkan pengamat B tepat tegak lurus terhadap benda yang diamati, keduanya penganmat ada di medium udara dan benda yang mereka amati ada dalam air.

Untuk pengamat A (yang membentuk sudut tertentu dengan benda) berlaku hubungan :

h' = tinggi bayangan semu yang dilihat oleh pengamat pada posisi A
h = tinggi benda sesungguhnya
n1 = indeks bias medium tempat benda berada
n2 = indeks bias medium tempat pengamat berada
i = sudut datang
r = sudut bias



sedangkan unutuk pengamat B(yang tegak lurus dengan benda yang diamati) berlaku hubungan :


Rumus di atas juga berlaku untuk peristiwa pemanjangan jarak benda yang terjadi saat pengamat berada di medium yang lebih rapat dari benda yang diamati...misal pengamat berada di dalam air sedang memperhatikan suatu benda yang berada di udara...sehingga jarak benda terlihat lebih panjang dari jarak sebenarnya.

D. Pemantulan Total
saat cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat dengan sudut datang tertentu, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Bila sudut datang terus diperbesar, maka suatu saat sinar bias akan sejajar dengan bidang yang berarti besar sudut biasnya 90°.Sekali lagi apabila sudut datang diperbesar, maka tidak ada lagi cahaya yang dibiaskan, sebab seluruhnya akan dipantulkan. Sudut datang pada saat sudut biasnya mencapai 90° ini disebut sudut kritis (saat sin r = sin 90 = 1).

Persamaan sudut kritis :

E. Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel
Kaca plan paralel atau balok kaca adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat sejajar

 

Persamaan pergeseran sinar pada balok kaca :


Keterangan :
d = tebal balok kaca, (cm)
i = sudut datang, (°)
r = sudut bias, (°)
t = pergeseran cahaya, (cm)

F. Pembiasan Pada Prisma, Sudut Deviasi dan deviasi minimum


Kita dapatkan persamaan sudut puncak prisma,


β = sudut puncak atau sudut pembias prisma
r1 = sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma
i2 = sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara

secara otomatis persamaan di atas dapat digunakan untuk mencari besarnya i2 bila besar sudut pembias prisma diketahui....

Persamaan sudut deviasi prisma :


Keterangan :
D = sudut deviasi
i1 = sudut datang pada bidang batas pertama
r2 = sudut bias pada bidang batas kedua berkas sinar keluar dari prisma
β = sudut puncak atau sudut pembias prisma

Hasilnya disajikan dalam bentuk grafik hubungan antara sudut deviasi (D) dan sudut datang pertama i1 :


dalam grafik terlihat devisiasi minimum terjadi saat i1 = r2


Persamaan deviasi minimum :
a.  Bila sudut pembias lebih dari 15°


Keterangan :
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias prisma
Dm = deviasi minimum
β = sudut pembias prisma

b.  Bila sudut pembias kurang dari 15°


Keterangan
δ = deviasi minimum untuk b = 15°.
n2-1 = indeks bias relatif prisma terhadap medium
δ = sudut pembias prisma

G. Pembiasan Pada Bidang Lengkung/Sferis


Keterangan :
n1 = indeks bias medium di sekitar permukaan lengkung
n2 = indeks bias permukaan lengkung
s = jarak benda
s' = jarak bayangan
R = jari-jari kelengkungan permukaan lengkung

Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga ada perjanjian tanda berkaitan dengan persamaan-persamaan pada permukaan lengkung seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini :


Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contoh berikut ini :

Seekor ikan berada di dalam akuarium berbentuk bola dengan jari-jari 30 cm. Posisi ikan itu 20 cm dari dinding akuarium dan diamati oleh seseorang dari luar akuarium pada jarak 45 cm dari dinding akuarium. Bila indeks bias air akuarium 4/3 tentukanlah jarak orang terhadap ikan menurut

a) orang itu
b) menurut ikan


a. Menurut orang (Orang melihat ikan, berarti Sinar datang dari ikan ke mata orang)
Diketahui :
n1 = nair = 4/3
n2 = nu = 1
s = 20 cm
R = -30
(R bertanda negatif karena sinar datang dari ikan menembus permukaan cekung akuarium ke mata orang)
Ditanya : s’
 Jawab :


Jadi, jarak bayangan ikan atau jarak ikan ke dinding akuarium menurut orang hanya 18 cm (bukan 20 cm!). Tanda negatif pada jarak s’ menyatakan bahwa bayangan ikan yang dilihat orang bersifat maya. Sedangkan jarak orang ke ikan menurut orang adalah 45 cm ditambah 18 cm, yaitu 63 cm (bukan 65 cm!).

b. Menurut Ikan (Ikan melihat orang, berarti Sinar datang dari orang ke mata ikan)
Diketahui :
n1 = nu = 1
n2 = nair = 4/3
s = 45 cm
R = +30
(R bertanda positif karena sinar datang dari orang menembus permukaan cekung akuarium ke mata ikan)
Ditanya : s’
Jawab :


Jadi, jarak bayangan orang atau jarak orang ke dinding akuarium menurut ikan bukan 45 cm melainkan 120 cm. Tanda minus pada jarak bayangan menyatakan bahwa bayangan bersifat maya. Jarak orang ke ikan menurut ikan sama dengan 20 cm ditambah 120 cm, yakni 140 cm.

disebabkan jarak benda dengan bayangan yang dibentuk berbeda maka bayangan juga mengalami perbesaran (M) sebesar :


Fokus Permukaan Lengkung

Permukaan lengkung mempunyai dua titik api atau fokus. Fokus pertama (F1) adalah suatu titik asal sinar yang mengakibatkan sinar-sinar dibiaskan sejajar. Artinya bayangan akan terbentuk di jauh tak terhingga
(s’ = ~ ) dan jarak benda s sama dengan jarak fokus pertama F1.

Fokus kedua (F2) permukaan lengkung adalah titik pertemuan sinar-sinar bias apa bila sinar-sinar yang datang pada bidang lengkung adalah sinar-sinar sejajar. Artinya benda berada jauh di tak terhingga (s = ~ )


fokusnya :

untuk lebih lengkapnya download di sini lengkap dengan gambar

tunggu 5 detik klik "SKIP AD" di pojok kanan atas ^_^ 

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes